Munir

Masih INGATKAH 7 September lalu..
‪#‎menolakLupaMunir‬
Keadilan. Kata yang pendek namun mengandung makna yang besar dan sangat sensitive bagi sebagian besar orang Indonesia. Hal ini dapat kita lihat pada zaman orde baru dimanan banyak sekali aktivis yang memperjuangkan hakasasi manusia dan nasib rakyat melalui berbagai jalur dan cenderung menentang pemerintah, mereka rela hilang dan tidak kembali atau kembali dalam keadaan tidak bernyawa. Seperti kasus pembunuhan seorang aktivis hak asasi manusia yang di kenal sangat tajam dalam mengkritik pemerintah, Munir Said Thalib.
Munir lahir pada tanggal 8 Desember 1965 yang dahulunya berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dan hingga pada tahun 1996, mendirikan Komisi Untuk Orang HIlang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meninggal di pesawat dalam perjalanan ke Universitas Ultrech , Belanda. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada tanggal 7 September 2005. Diduga Munir terkena racun yang dimasukkan pada makanan yang ia makan sebelum berangkat.
11 tahun sudah Munir gugur sebagai seorang aktivis HAM yang handal . Tetapi kematiannya masih menjadi misteri, siapa yang menjadi dalang pembunuhan ini masih gelap belum diketahui.Mungkin saja pelakunya licin seperti belut. Boleh jadi polisi melihat terang di sebelah timur, tetapi mengejar ke arah barat. Mungkin saja jaksa yang seharusnya menghadirkan saksi mahkota di persidangan, tetapi mengajukan saksi yang menyesatkan.
Itulah bangsa kita, keadilan yang menjadi titik dasar masih kurang kokoh untuk dijadikan fondasi. Masih berat sebelah karena faktor – faktor kepentingan tertentu. Menjadi yang adil dan benar memang bukanlah hal yang mudah. Tetapi setidaknya kita tidak buta melihat keadaan disekeliling kita. Jangan DIAM tapi LAWAN!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah kelurahan Sumurboto

PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955

HUJAN dan SECANGKIR CAPPUCINO