Terimakasih,
Kata yang singkat dan syarat akan makna. Terimakasih untuk Tuhanku, terimakasih untukku, terimakasih untuk semua yang aku dapatkan hari ini. Setingkat lebih mendekatkan dengan Tuhanku, Allhamdulillah J Manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, kuakui kekuatan akan syukur atas nikmat Tuhan begitu besar. Kini dan detik ini ketika aku mulai berteman dengan (kata) Ikhlas untukmu, aku mulai merasakan ada banyak dunia baru yang aku lewatkan. Ada banyak senyum yang aku lihat, ada banyak rindu yang mengembang dan menguap hingga meneteskan embun semangat. Terimakasih untuk (kata) Ikh
las yang kau ajarkan, ada banyak syukur yang aku terima, ada banyak mata bahagia yang aku lihat. Lagi dan lagi, terimakasih dan seyum bahagia itu membuatku candu.
Setelah aku berpamitan dengan mu kemaren, aku berteman dengan ikhlas, melepaskan rindu pergi kemanapun kau mau, kau sekarang bebas wahai rindu. Kini syukur tengah menyambutku. Namun tenang saja, kutempatkan rindu(mu) pada tempat yang aman, tak akan terusik dan tersentuh oleh dunia baru. Semua aman, percayalah. Tempatmu disitu. Dan tolong biarkan aku kembali berterimakasih dan bersyukur dengan dunia baruku lagi (tanpamu).
Terimakaih untuk senyum yang kau buat singkat waktu itu dan membangun rindu hingga tadi. Kini aku hanya ingin menjemput apa yang pernah aku katakan pada diriku, pada Tuhanku dan pada mimpiku. Kau tau, terimakasih ini akan aku persembahkan pada dua malaikatku yang selalu mengajariku bagaimana hidup dengan penuh syukur dan sederhana. Mereka mengajarkanku menjadi manusia yang baik, walaupun aku sendiri hingga kini tak tahu apakah aku sudah baik atau hanya manusia biasa yang pura – pura baik. Tapi percayalah bu, pak aku takkan mengecewakanmu.
Tetapla disitu, tetaplah menjadi penyemangatku. Kau tak perlu risau. Aku baik disini. Jangan mendekat, itu membunuhku.


(Bingung mau pake gambar yg yg mana, yaudah nemunya gambar Exsara. Padahal pengen fotonya yg kreta kreta 😢)

12 maret 2016 00.50

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah kelurahan Sumurboto

PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955

HUJAN dan SECANGKIR CAPPUCINO