Sugeng Rawuh Punggawa Baru EXSARA




Pelantikan EXSARA (Ekspsedisi Sejarah Indonesia) angkatan baru ini Dilaksanakan di  Boyolali Salatiga.Untuk angkatan yang baru ini berjumlah 14 orang, selama dua hari yaitu tanggal 12 sampai 13  Maret 2016. Kunjungan pertama adalah ke Candi  Klero

Candi Klero disebut juga candi Tengaran terletak  di dusun.Ngentak, Desa.Klero, Kec.Tengaran, Kab.Semarang. Letak bangunan sekitar 500 meter dari jalan raya Semarang arah Solo. Candi ini merupakan peninggalan umat  agama Hindu dapat dilihat dengan  adanya alat upacara berupa Yoni dan Arca Siwa. Arca Siwa sekarang tidak terdapat di dalam candi karena sudah diamankan dan disimpan oleh Dinas Purbakala Jawa Tengah di Semarang. Meski begitu candi ini berdiri sendiri, yang tidak biasanya kalau candi Hindu sering di jumpai dengan bangunan candi lain di sekitarnya. Struktur bangunan candi  ini lebih rendah sekitar satu me ter dari tanah sekitar, sehingga sekiling candi dilakukan penggalian yang lebarnya 14 kali 14 meter. Tinggi candi dari teras penggalian atau dasar candi kurang lebih 4 meter. Bangunan candi terlihat berundak atau tingkat. Tingkat pertama sebagai dasar candi yang tingginya sekitar 1.4 meter dengan lebar kurang lebih 4 x 6 meter yang berfungsi sebagai teras. Bagian atasnya adalah candi itu sendiri yang didalamnya terdapat yoni.













Pelaksanaan Pelantikan Exsara dilakukan tepat di sekitar Candi Sari:
Candi sari memiliki arti candi yang indah, berbeda dengan candi sari yang berada di Kalasan Yogyakarta. Candi sari ini bercorak Hindu sedangkan yg di kalasan bercorak Buddha. Hal ini diketahui dengan adanya Yoni, arca nandi dan puncak candi yg berbentuk ratna. Lokasi candi berada diatas bukit kecil yg dijadikan lahan pertanian warga sekitar. Dan tidak jauh dari candi ini terdapat pohon beringin cukup besar yg rindang sehingga suasana sangat asri. Tidak diketahui sejarah candi ini secara pasti dan yang tersisa disini hanyalah pondasi candi dan batu penyusun candi yg sudah tidak lengkap.







 











Para punggawa Exsara menginap dan bermalam di rumah salah seorang warga, dimana tepat di belakang rumahnya terdapat  candi
Candi Lawang, Candi bernuansa Hindu yang dtemukan pada tahun 1921 oleh arkeolog Belanda sampai saat ini masih misterius. Tidak banyak atau bahkan tidak ada sama sekali literatur yang menyebutkan asal usul dan guna candi. Candi Lawang berada dekat dengan Candi sari yang terletak di  Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Kondisi saat ini masih belum berubah banyak sebagaimana saat ditemukan. Puing-puing runtuhan candi yang terdiri dari satu candi utama dan empat candi pendamping masih berserakan, dinamai Perwara satu sampai empat. Sampai saat ini, upaya rekonstruksi baru menyentuh candi utama di bagian kaki dan pintu candi. Di bagian yang diperkirakan ruang utama candi, terdapat lingga dan yoni. Di bawah yoni, terdapat sumur atau prigi. Perbedaan mencolok Candi Lawang dengan Candi lainnya, yakni tidak adanya relief tokoh atau manusia. Hanya sedikit ornamen relief pepohonan di dinding candi. Sementara sudut dan dinding banyak disisipi ornamen tiga buah segitiga yang menyerupai trisula.








 









Candi Lawang ini menjadi saksi untuk para punggawa- punggawa baru Exsara. Selamat datang di Exsara. SalamSUEGERREE



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah kelurahan Sumurboto

PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955

HUJAN dan SECANGKIR CAPPUCINO