HUJAN dan SECANGKIR CAPPUCINO

Antara Hujan dan Kopi Cappucino.
Begitu dekat sepeti malam ini. Kutitipkan rindu untukmu melalui hujan yang kian turun dengan derasnya. Rindu yang semakin sulit untuk aku simpan, rindu yang kian menjadi.
Aku takut mendekati hujan seperti aku takut mendekati rindu. Hujan ,rindu dan kopi hampir sama. Sama sama indah tapi ada pahitnya.
Rindu semakin mendekat dan merasuk kedalam jiwa yang kian jemu akan dunia. Rindu yang datang bersama rintik hujan. Aku tahu kau pun rindu. Rindu kian mendekat, sama seperti aku yang kian mendekati hujan. Aku benci hujan, hujan meninggalkan sakit.
Kuseduh kopi, manis rasanya. Semanis kenangan yang telah menjadi cerita. Namun, semanis manisnya kopi, ada pahit yang harus aku habiskan.
Pahit itu seperti rindu yang sedang aku nikmati, ingin aku pergi menjauh dari rindu tetapi ia datang dengan cantik seperti hujan.
Kau terlalu manis untuk dikenang, terlalu pahiy untuk dilupakan.

Aku,kamu, rindu, hujan dan secangkir cappucino
23.51 3 Januari 2015.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah kelurahan Sumurboto

PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955