Jahat atau ?

Jadi sekarang yang jahat itu siapa? Sepertinya saya 😆 maafkan
Maaf saya yang datang dan pergi seenaknya
Menghilang tanpa kabar seenaknya
Dan pernah menyudutkan semua salahmu seenaknya

Hingga kini,
Kita berada pada titik dimana ego meninggi pada diri masing-masing
Kau melihatku dari sudut salahmu
Dan aku melihatmu dari sudut salahku
Ya, saling salah dan menyalahkan
Selamat,
Kita berada pada dunia saling tebak
Tanpa ada titik yang mau mengalah



Semarang,

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah kelurahan Sumurboto

Kelurahan Sumurboto merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Banyumanik, kota Semarang. Di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Srondol Kulon, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Ngesrep, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Srondol Wetan dan sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pedalangan. Sebelum era Reformasi, sekitar tahun 1800an nama kelurahan ini bukan Sumurboto. Wilayahnya pun tidak seperti sekarang ini. Wilayahnya meliputi tiga bagian yang tidak bertuan, yaitu Gumuk, Pedukuhan dan Kelurahan. Daerah Gumuk sekarang ini meliputi kawasan Bukit Agung, Bukit Sari hingga Pom bensin di daerah Gombel. Pedukuhan sendiri meliputi daerah Sumurboto sampai jalan tol dan Kelurahan meliputi daerah Ngesrep. Wilayah Ngesrep saat itu tidak sama seperti wilayah Ngesrep sekarang, terjadi sedikit pergeseran. Wilayah Ngesrep cukup luas hingga daerah Kaligarang bahkan Banaran. Dari ketiga wilayah yang sudah di kuasai oleh Belanda adalah daerah Ngesrep, karena memiliki jala...
Baca selengkapnya

PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955

Gambar
  PERKEMBANGAN JALUR-JALUR KERETA API DI KOTA SEMARANG SEJAK TAHUN 1867-1955 PENELITIAN Disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Metode Penelitian Sejarah Dosen Pengampu: Muhammad Shokeh, S.Pd, M.A Drs. Ibnu Sodiq, M.Hum Oleh: Unik Nurul Asmi 3101414052 Rombel 4B JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 KATA PENGANTAR Terimakasih dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan bimbingaNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penelitian yang berjudul “ Perkembangan Jalur-Jalur Kereta Api Di Kota Semarang Sejak Tahun 1867-1955” untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Metode penulisan Sejarah dengan lancar. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang terkait dengan proses pembuatan dan pelaksanaan penelitian tugas akhir ini sehingga dapat selesai dengan baik. Bapak Muhammad Shokeh dan Bapak Ibnu Shodiq selaku...
Baca selengkapnya

NASI KREMPYENG

Gambar
Semarang. Untuk orang orang yang bertempat tinggal di daerah Semarang atas, khususnya daerah Banaran pasti akan mengenal Nasi Krempyeng. Nasi ini sebenarnya sama dengan nasi nasi pada umumnya yaitu nasi dengan lauk godhangan (urap) tempe kering, mie, sedikit gorengan kering dan diatasnya akan di bumbui dengan sambal kacang. Rasanya deperti nasi pecel tetapi lebih ada sayurannya. Harganya yang murah menyebabkan nasi ini menjadi populer di kalangan Mahasiswa Unnes. Cukup dengan 3500 rupiah sudah bisa untuk mengganjal perut. Penamaan krempyeng ini juga dimungkinkan karena mengikuti nama pasarnya, yaitu pasar krempyeng. Nama pasar krempyeng ini sudah ada sejak bertahun tahun yang lalu. Pasar krempyeng berarti pasar kaget, dimana pasar ini hanya ramai tapi seketika waktu saja, yaitu srkitar pukul 04.30 para pedagang akan mulai berdatangan dan para pembeli akan ramai dari jam 05.30 sampai 09.00 WIB. Setelah siang hari pasar ini akan kembali sepi, hanya tersisa beberapa penjual buah-buahan...
Baca selengkapnya